Cara Mengelola Emosi, Lepaskan Emosimu Agar Badan Tidak
Sakit - dr. Aisah Dahlan CHt
Kajian ilmiah
dr. Aisah Dahlan CHt. Kajian ini ditujukan untuk menambah ilmu dan wawasan
tentang hubungan dalam rumah tangga, cara menjadi suami atau istri yang baik,
cara menjadi orang tua yang baik dan cara mengutarakan perasaan dengan
penyampaian yang baik. Simak kajian beliau, dan semoga bisa menambah ilmu buat
kita semua. Aamiin. Ambil kebaikannya dan buang keburukannya, jadilah manusia
yang bijak dalam menilai ilmu.
Terimakasih !
Selamat menyimak dan semoga
bermanfaat..
Ingin bertanya langsung kepada
dr. Aisah Dahlan ? Follow ig Bu Isah
@draisahdahlan
Menurut Koentjaraningrat, kata kebudayaan berasal dari kata
Sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan akal. Sedangkan kata budaya merupakan perkembangan majemuk dari budi
daya yang berarti daya dari budi sehingga dibedakan antara budaya yang berarti
daya dan budi yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan kebudayaan yang berarti
hasil dari cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya,
kebudayaan dan budaya itu sama saja. Edward Burnett Tylor dalam karyanya
berjudul “Primitive Culture”, budaya atau kebudayaan adalah kompleks dari keseluruhan
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan
lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat.
Trenhom dan Jensen mendefinisikan budaya sebagai seperangkat
nilai, kepercayaan, norma dan adat istiadat, aturan dan kode yang secara sosial
mendefinisikan kelompok–kelompok orang, mengikat mereka satu sama lain dan
memberi kesadaran bersama. Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai sebuah
akumulasi dari keseluruhan kepercayaan dan keyakinan, norma-norma, kegiatan,
institusi, maupun pola-pola komunikasi dari sekelompok orang.
Antropologi
adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat
yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada
sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Teman-teman mungkin merasa bahwa lirik lagu Indonesia Raya
yang selama ini kita nyanyikan sudah cukup panjang. Namun kenyataannya, lagu
yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman ini memiliki lirik yang lebih
panjang dari yang biasa kita nyanyikan. Selama ini kita hanya menyanyikan 1
stanza (bait) dari 3 stanza yang ada. Lirik lagu Indonesia Raya yang lebih
lengkap adalah sebagai berikut:
Stanza 1
Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku
Bangsaku, rakyatku, semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 2
Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berdiri, untuk selama-lamanya
Indonesia tanah pusaka, pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya
Bangsanya, rakyatnya, semuanya
Sadarlah hatinya, sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 3
Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri, menjaga ibu sejati
Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji, Indonesia abadi
Slamatkan rakyatnya, slamatkan puteranya
Pulaunya, lautnya, semuanya
Majulah negerinya, majulah pandunya untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku, negeriku, yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN – DIREKTORAT KESENIAN
TIK dalam Pendidikan Tinggi: Transformasi di IAI ALAZIS
Institut Agama Islam Al Azis (IAI ALAZIS) adalah salah satu institusi pendidikan tinggi yang telah memahami pentingnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan. Dengan visi dan misi yang kuat untuk memberikan pendidikan berkualitas, IAI ALAZIS telah memanfaatkan TIK sebagai alat utama dalam mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah beberapa cara IAI ALAZIS menggunakan TIK dalam berbagai aspek kehidupan institusi.
1. Manajemen Akademik
Penerapan TIK dalam manajemen akademik membantu meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas bagi siswa dan staf. IAI ALAZIS telah mengadopsi sistem manajemen akademik terintegrasi yang memungkinkan siswa untuk mendaftar, mengakses jadwal kuliah, dan melacak perkembangan akademik mereka secara online. Hal ini memudahkan siswa dalam mengelola informasi akademik mereka dan meminimalkan kebingungan yang mungkin terjadi.
2. Pembelajaran Jarak Jauh
Pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap pendidikan di seluruh dunia, dan IAI ALAZIS tidak terkecuali. Dalam menghadapi tantangan ini, institusi ini telah merespons dengan cepat dengan memperkenalkan pembelajaran jarak jauh. Melalui platform e-learning dan konferensi video, dosen dapat terus memberikan materi pelajaran kepada siswa, menjaga kontinuitas pendidikan tanpa harus berkumpul secara fisik.
3. Perpustakaan Digital
IAI ALAZIS telah berinvestasi dalam pengembangan perpustakaan digital yang kaya dan terus diperbarui. Siswa dan staf memiliki akses ke berbagai sumber belajar elektronik, jurnal, dan buku teks secara online. Ini tidak hanya memungkinkan penghematan biaya karena tidak perlu mencetak buku fisik, tetapi juga memudahkan akses ke sumber-sumber penting untuk penelitian dan pembelajaran.
4. Komunikasi Efektif
Penggunaan TIK dalam komunikasi institusi adalah kunci untuk menjaga staf, siswa, dan orang tua terhubung. IAI ALAZIS telah mengadopsi email, situs web resmi, dan media sosial untuk berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Informasi terkini, pengumuman, dan pengaturan acara dapat dengan cepat disampaikan kepada seluruh komunitas pendidikan.
Namun, seperti banyak hal, penggunaan TIK juga menghadapi tantangan, termasuk masalah keamanan data dan kualitas akses internet. IAI ALAZIS harus terus berinvestasi dalam infrastruktur dan keamanan TIK untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dinikmati tanpa gangguan.
Dalam kesimpulan, peran TIK di IAI ALAZIS telah membantu mengubah pendidikan dan manajemen institusi. Dengan investasi yang tepat dan pemahaman akan manfaat teknologi, IAI ALAZIS siap menghadapi tantangan masa depan dan terus memberikan pendidikan yang berkualitas bagi mahasiswanya.
Institut Agama Islam Az Zaytun Indonesia
(IAI AL-AZIS) mengemban amanat bangsa Indonesia pada umumnya dan umat Islam
pada khususnya untuk membangun sumberdaya manusia yang berakhlak, beriman dan
bertakwa disertai dengan penguasaan ilmu dan teknologi untuk mencapai
kebahagiaan duniawi dan ukhrowi.
Visi
Menjadi ‘center of excellence’ dalam
bidang ilmu pengetahuan agama dengan jiwa pesantren, bersistem modern,
berlandaskan budaya toleransi dan budaya perdamaian.
Misi
Menyelenggarakan
pendidikan tinggi untuk mempersiapkan peserta didik yang berakidah kokoh
kuat terhadap Allah dan Syari’atNya, menyatu di dalam tauhid, berakhlak
karimah, cerdas, bajik, bijak, berilmu pengetahuan luas, berketerampilan
tinggi yang tersimpul dalam bashtatan fil ilmi wal jismi sehingga
sanggup, siap, dan mampu untuk hidup secara dinamis di lingkungan bangsa
dan negaranya dan masyarakat antar bangsa dengan penuh kesejahteraan dan
kebahagiaan duniawi dan ukhrowi.
Mengembangkan
ilmu pengetahuan berlandaskan iman dan takwa secara terpadu dan efisien
untuk menjawab tantangan masa depan.
Meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan secara terpadu
untuk mewujudkan negara Indonesia yang kuat, adil dan makmur.
Tujuan
Menghasilkan
lulusan berkualitas yang memiliki iman dan taqwa serta menguasai iptek
berlandaskan budaya toleransi dan budaya perdamaian;
Menyiapkan
lulusan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau profesional yang dapat menggali, menerapkan, dan mengembangkan
ilmu pengetahuan agama Islam yang dijiwai oleh nilai-nilai ke-Islam-an;
Mengembangkan
dan menyebarluaskan ilmu agama Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) dan seni yang dijiwai oleh nilai-nilai ke-Islaman, serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional;
IAI AL-AZIS didukung oleh
tenaga-tenaga akademik berkualifikasi Doktor dan Magister yang berpengalaman
dalam bidangnya, berasal dari lulusan perguruan tinggi ternama baik dalam
maupun luar negeri.
IAI AL-AZIS sebagai institusi
dan keenam program studinya sudah diakreditasi BAN-PT pertama kali pada tahun
2016 dan sudah reakreditasi pada tahun 2021 dengan peringkat akreditasi baik.
Visi Fakultas Dakwah
Visi Fakultas Dakwah IAI AL-AZIS adalah menjadi salah satu pusat rujukan para pakar komunikasi penyiaran Islam dan manajemen dakwah yang profesional, dinamis, dan kompetitif serta berbudaya toleransi dan perdamaian di Provinsi Jawa Barat dan Banten pada tahun 2030.
Misi Fakultas Dakwah
Mengelola kegiatan akademik yang mencakup Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang komunikasi penyiaran Islam dan manajemen dakwah, serta kegiatan nonakademik yang mencakup organisasi, keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan, dan sarana prasarana sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT);
Menjadikan SNPT sebagai dasar dalam penyelenggaraan dan pengembangan sistem penjaminan mutu internal maupun eksternal;
Menyiapkan tenaga profesional yang dapat menjalankan fungsi pengaturan, perencanaan, pengawasan, evaluasi dan pembinaan dalam bidang akademik maupun non akademik.
Tujuan Fakultas Dakwah
Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dalam bidang komunikasi penyiaran Islam dan manajemen dakwah dengan berlandaskan budaya toleransi dan perdamaian sehingga mampu berperan besar secara dinamis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
Menghasilkan lulusan yang dapat menerapkan ilmu komunikasi penyiaran Islam dan manajemen dakwah yang diperoleh dari proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
Menghasilkan lulusan yang memiliki ketrampilan dan kemandirian dalam menggunakan konsep, teori dan metode dalam bidang komunikasi penyiaran Islam dan manajemen dakwah, termasuk ketrampilan melakukan penelitian ilmiah dan publikasinya dalam jurnal;
Menghasilkan lulusan yang dapat memberi kontribusi terbaik bagi individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam skala lokal, nasional maupun internasional dan dapat menjalankan perannya sebagai agen pembaharu dalam bidang komunikasi penyiaran Islam dan manajemen dakwah.
Fakultas Dakwah menyelenggarakan dua program studi yaitu:
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)